TERAS BURGE 1 INDOMARET CELENTANG

TERAS BURGE 1 INDOMARET CELENTANG

Senin, 25 Oktober 2010

Bill Gates: Keunggulan, Determinasi, dan Bepikir Positif

Jika meneliti rahasia sukses Bill Gates, saya menemukan banyak hal yang positif. Namun bukan berarti semua yang dia lakukan adalah positif, karena hanya Rasulullah saw serta para nabi lainnya yang serba positif tanpa cela. Selama yang namanya manusia, tentu saja memiliki banyak kekurangan. Donald Trump dan juga Bill Gates yang akan dibahas disini memiliki karakter negatif yang sebaiknya tidak kita tiru. Saya hanya akan menulis hal positif yang bisa kita tiru untuk meraih sukses.

Jika melihat sosok Bill Gates, saya melihat ada 3 kualitas utama yang dia miliki. Tiga kualitas tersebut ialah keunggulan, determinasi, dan berpikir positif. Mari kita bahas satu persatu tentang ketiga kualitas ini.

1. Keunggulan. Sejak kecil Bill Gates sudah dikenal sebagai ahli membobol sistem keamanan komputer. Sejak SMA dan saat dia kuliah (sebelum berhenti) dia sudah melahap banyak buku bisnis dan hukum perusahaan. Dia sejak muda sudah sangat piawai dengan masalah hukum perusahaan. Sementara banyak diantara kita yang mengabaikan membaca buku dengan alasan “ah terori”. Ini adalah bantahan kepada mereka yang masih enggan untuk belajar dengan membaca buku dan produk pendidikan lainnya. Membaca buku adalah sangat bermanfaat untuk meraih sukses.
2. Determinasi Tinggi. Hal ini bisa digambarkan dengan kebiasaan tidurnya yang aneh. Dia biasa melek sampai 36 jam atau lebih, kemudian dia tidur 10 jam, bangun, membeli pizza, dan bekerja kembali. Saat membangun bisnis, Bill hidup “hanya” di depan komputer, makan dan tidur juga disana. Mungkin hanya buang air saja dia harus meninggalkan komputer. Tentu saja ini tidak usah kita tiru, karena ini berlebihan. Kita masih punya kehidupan lainnya selain bisnis. Namun hikmah yang bisa kita ambil ialah, untuk sukses memang diperlukan kerja keras dan komitmen yang tinggi.
3. Berpikir Positif. Bill Gates menganut prinsip berpikir positif, yaitu jika dia berpikir bisa maka dia bisa. Dia memiliki keyakinan yang sangat tinggi dan sangat percaya diri. Saat masih SMA dia mengatakan: “Saya akan mencetak 1 juta dolar saya yang pertama pada usia 25 tahun.” Saat itu, US$ 1 jt adalah sangat besar (bahkan sekarang juga masih sangat besar), dan keluar dari mulut seorang ABG. Buktinya, saat Bill berusia 24 tahun, Microsoft telah berpenghasilan 7 juta dolar Amerika hanya dengan 40 orang karyawan. Jika Anda mencari-cari bukti hukum daya tarik (law of attraction) dan berpikir positif, maka buktinya sudah ada di depan mata Anda. Selain itu dia memiliki pandangan ke depan sangat jauh untuk memprediksi apa yang akan terjadi dimasa mendatang.

Kualitas lain yang dia miliki, namun bukan khas dia, ialah kemampuan manajemen yang sangat baik ditambah kemampuan hukum yang dia pelajari semenjak remaja. Saya simpulkan, jika Anda ingin seperti Bill Gates atau sekedar mendekatinya, maka belajarlah, raihlah keunggulan, bekerja keras, dan tetaplah berpikiran positif.
sumber motivasiislam.com

Selasa, 19 Oktober 2010

PETUNJUK ALLAH SETIAP ZAMAN

Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran yan bermaksud:

"Dan bagi setiap generasi ada yang memberi petunjuk." (Ar-Raad: 7)

Petunjuk yang dimaksudkan dalam ayat ini ialah rasul-rasul dan nabi-nabi. Ertinya setiap zaman, Allah pasti akan mendatangkan orang-Nya yang menjadi petunjuk kepada manusia.

Di zaman ada rasul, maka rasul-rasul membawa syariat baru dari Allah. Di zaman tiada rasul, nabi-nabi didatangkan untuk menyampaikan syariat rasul yang sebelumnya. Manakala di segi akidahnya tetap sama, yakni setiap rasul datang untuk mengenalkan Allah sebagai Tuhan kepada manusia. Cuma syariat yang berbeza.

Sepanjang umur dunia, Allah sudah mengutuskan 313 orang Rasul. Ada juga yang mengatakan 314 atau 315 rasul semuanya. Bilangan nabi pula seramai 124 ribu orang. Nabi-nabi ini datang di antara atau di celah-celah kedatangan rasul . Ada juga yang datang bersama-sama dengan kedatangan rasul.

Nabi Muhamad SAW adalah nabi yang terakhir. Selepasnya tiada lagi nabi atau rasul sebab baginda ialah Nabi akhir zaman. Selepas kewafatan baginda SAW, dunia bersambung 15 kurun lagi sebelum kiamat. Ertinya selama 1500 tahun, manusia mempunya nabi yang telah wafat. Apa ertinya ini?

Rasulullah Terus Memimpin.

Kewafatan Rasul SAW bukan bermakna berakhirnya misi baginda sebagai Rasul dan Nabi. Bahkan ketika saat kematiannya baginda menyebut, "Ummati, ummati...." Tangisan baginda mengenangkan nasib umatnya itu membawa erti bagindalah yang akan menyelamatkan umatnya dengan izin Allah. Sebagai rasul tentu Allah ada cara-Nya untuk melakukan peranan seorang yang sudah wafat dapat menyelamatkan orang yang hidup.

Hal ini bukan sesuatu yang mustahil. Dalama kitab-kitab terdapat banyak kisah menceritakan bagaimana orang mati (roh orang soleh) boleh membantu orang hidup. Kalau orang soleh pun boleh membantu secara roh, tentulah hal ini Tuhan benarkan berlaku kepada Rasululah SAW selepas kewafatannya dalam memikul tugas sebagai nabi dan rasul akhir zaman. Bahkan sebelum kelahirannya lagi, roh atau nur Muhammad yang suci itu telah berperanan. Nabi Adam a.s pernah bertawasul dengan Rasul SAW apabila melihat nama Muhammad digandingkan dengan nama Allah di Syurga.

Setelah wafatnya Rasul SAW, bumi telah mengadu kepada Tuhan mengapa tiada lagi nabi yang berjalan di atasnya sesudah nabi Muhammad SAW. Amirul Mukminin Sayidina Ali kwh juga telah berdoa:" Ya Allah, Ya Tuhanku! Biarlah bumi ini tidak sepi dari penegak agama-Mu dengan hujah sama ada secara terang-terangan ataupun secara sembunyi."

Walau bagaimanapun, dengan rahmat dan kasih sayang Allah SWT, bumi ini sebenarnya tidak pernah lengang dari para ulama yang hak dan para kekasih Allah dari kalangan wali Autad dan Abdal yang membawa manusia kembali kepada Tuhan.

Rasul SAW bersabda yang bermaksud: " Bahawa para ulama itu adalah pewaris nabi. Sesungguhnya para nabi tiada mewariskan wang, tetapi mereka mewariskan umatnya ilmu pengetahuan. " (Hadis diriwayatkan daripada Anas, tersebut dalam kitab Al Jamius Saghir)

Dalam hadis yang lain , Rasul SAW bersabda yang bermaksud:

"Para ulama umatku sama seperti para nabi Bani Israel." (Menurut Fakhrurrazi, Ibnu Qudamah, Al Baziri dan lain-lain.)

Nabi-nabi Bani Israel yang dimaksudkan di dalam hadis di atas, mereka muncul di celah-celah terputusnya kezahiran para rasul bani Israel. Contohnya Nabi Samuel a.s yang muncul di waktu kekosongan rasul iaitu setelah berlalunya zaman Nabi Zulkifli a.s dan sebelum kedatangan Nabi Daud a.s. Manakala selepas kewafatan Rasul SAW, tidak ada lagi nabi selepasnya. Lalu Rasul SAW mengibaratkan para ulama yang hak di kalangan umatnya ini sebagai pewarisnya dan menggantikannya dalam urusan tugas memikul tanggungjawab meneruskan seruan agama Allah SWT. Begitu sekali nabi memuliakan para ulama di kalangan umatnya dari segi peranan menyampaikan seruan, bukan dari sudut darjah kenabian.

Begitu juga dengan rahmat Allah SWT, di sepanjang zaman hingga kini dunia tidak pernah putus dari adanya para wali Auad dan Abdal yang kerana ketaqwaan merekalah Allah turunkan rahmat-Nya ke muka bumi. Cuma mereka tidak dikenali umum. Tetapi bagi para mujaddid yang zahir setiap awal kurun, kepimpinan mereka lebih terserlah berbanding ulama-ulama lain. Ini kerana mereka adalah ulama berwatak rasul (yakni mereka mendidik dan memimpin manusia menuju Tuhan). Oleh itu menjadi tanggungjawab umat Islam di setiap awal kurun untuk mencari mujaddid di kurunnya kerana ia adalah khabar gembira dari Rasul.